top of page

Mendorong Transformasi Pertanian: Agribisnis UJB Gelar FGD Hasil Penelitian Model Entrepreneurship Petani Milenial Berbasis Mekanisasi dan Digital Farming

Writer's picture: batharadarmawanbatharadarmawan

Updated: 3 days ago

Sebagai respons terhadap tantangan transformasi pertanian di era modern, Universitas Janabadra menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas hasil penelitian berjudul “Model Entrepreneurship Petani Milenial Berbasis Mekanisasi dan Digital Farming melalui Pendekatan Integrated Explanatory Theory of Planned Behavior and Entrepreneurial Orientations” yang didanai dari Hibah Penelitian Fundamental dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) tahun anggaran 2024. FGD ini berlangsung pada pada Jumat 11 Oktober 2024 di Offside Food & Coffe Yogyakarta.



Acara diawali dengan sambutan dari Dr. Retno Lantarsih, S.P., M.P dosen Program Studi Agribinis dan dilanjutkan dengan penyampaian hasil penelitian oleh Dr. Retno Lantarsih., S.P., M.P. (Ketua Tim Peneliti) dan Liem Astusi, S.P., M.Si (Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman). Acara ini dihadiri oleh Tim Peneliti, Kepala UPT Humas dan Kerjasama Universitas Janabadra (Ir. B. Tresno Sumbodo, M.Si., AFA), perwakilan dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Ketua Petani Milenial Komisariat Daerah Sleman (Taufik Mawaddani), Direktur PT. Petani Milenial (Ardhi Prasetyo Wibowo), Sekretaris (Isnaini Baroroh) dan beberapa anggota Petani Milenial Sleman, serta mahasiswa Universitas Janabadra.

Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Retno Lantarsih., S.P., M.P. dan bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci dalam membentuk jiwa kewirausahaan di kalangan petani milenial. Melalui pendekatan Integrated Explanatory Theory of Planned Behavior (TPB) dan Entrepreneurial Orientations (EO), penelitian ini menawarkan model inovatif yang mengintegrasikan mekanisasi dan pertanian digital sebagai pilar utama dalam meningkatkan daya saing sektor pertanian di Indonesia. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan penting, antara lain:

  1. Mekanisme Mekanisasi dan Digital Farming: Kombinasi teknologi modern dengan pertanian tradisional terbukti mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan dalam sektor pertanian.

  2. Peran Sikap dan Perilaku Petani Milenial: Sikap positif terhadap teknologi, norma sosial, dan persepsi kontrol berkontribusi signifikan terhadap kesiapan petani untuk mengadopsi mekanisasi dan digital farming.

  3. Orientasi Kewirausahaan: Faktor seperti inovasi, keberanian mengambil risiko, dan proaktivitas menjadi elemen penting dalam membangun kesuksesan kewirausahaan di kalangan petani milenial.

FGD ini menjadi forum strategis untuk mendiskusikan implikasi hasil penelitian serta menggali masukan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, pemerintah, praktisi pertanian, dan pelaku industri teknologi pertanian. Tujuan utamanya adalah menyusun langkah konkret yang dapat diimplementasikan untuk mendorong transformasi pertanian di Indonesia.

Retno Lantarsih menyampaikan bahwa untuk memastikan keberlanjutan sektor pertanian, maka regenerasi pertanian memegang peran penting. Oleh karena itu perlu upaya guna mendorong minat generasi muda untuk menekuni bidang pertanian yang didukung oleh inovasi dan transformasi sistem pertanian melalui integrasi mekanisasi pertanian, teknologi digital, maupun niat berwirausaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived behavioral control memegang peran penting dalam memediasi sikap berwirausaha, norma sosial, literasi digital, maupun pelatihan kewirausahaan pada niat berwirausaha di kalangan petani milenial. Liem Astusi, S.P., M.Si dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman yang menyampaikan informasi mengenai “Dukungan Kelembagaan Agribisnis yang Mendukung Pengembangan Kewirausahaan Petani Milenial”. Selain aspek kelembagaan, hal penting lainnya yang perlu mendapat perhatian dalam pengembangan agribisnis adalah perlunya penguatan permodalan bagi petani. Pemerintah Kabupaten Sleman memberi dukungan penuh melalui APBD Kabupaten Sleman yang pada saat ini sudah dalam proses pembahasan teknis.

Melalui FGD ini, diharapkan dapat terjalin kolaborasi antara berbagai pihak untuk mendukung penerapan model yang diusulkan dalam penelitian ini. Langkah-langkah implementasi seperti pelatihan, pendampingan, serta penguatan infrastruktur teknologi menjadi prioritas utama yang akan dirumuskan bersama.

Comments


bottom of page